Powered By Blogger

Wednesday, 9 April 2014

WAKTU KOAGULASI DARAH


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PERCOBAAN II

WAKTU KOAGULASI DARAH

OLEH
NAMA                 :  NURUL HUDA
STAMBUK         :  F1D1 10 081
KELOMPOK      :  IV (EMPAT)
ASISTEN             :  AGUNG JULIANTO, S.Si




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012


I.    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Darah merupakan sel yang komposisi terdiri dari dua komponen utama yaitu plasma dan sel. Sel memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda, sedangkan komponen dari plasma selain fibrinogen, juga terdapat ion ion anorganik dan komponen organik untuk fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang terpisah, kadang-kadang bergabung.
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Jika seseorang mengalami luka pada bagian tubuhnya, maka akan terjadi pendarahan. Pada setiap manusia waktu pembekuan darahnya berbeda satu sama lain, ada yang darahnya tidak membutuhkan waktu lama untuk membeku, tetapi ada pula yang membutuhkan waktu yang lama. Proses tersebut disebut dengan koagulasi.
Proses koagulasi darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik (fibrinogen, protrombin, proconvertin) dan ekstrinsik darah (tromboplastin jaringan, tromboplastin pembuluh, luka, permukaan kasar/halus, suhu lingkungan, pengenceran, dan bahan anti koagulas) Permukaan kasar, suhu lungkungan panas, dan pengadukan mempercepat penggumpalan. Waktu pendarahan merupakan suatu ukuran dari proses hemostasis dan proses koagulasi, ini tergantung dari efisiensi tenunan fibrin dalam mempercepat koagulasi, fungsi pembuluh kapiler, dan pada trombosit. Untuk itu pada praktikum kali ini, kami akan mengamati waktu koagulasi darah pada manusia.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum waktu koagulasi adalah sebagai berikut :
1.      Faktor apa yang mempengaruhi waktu koagulasi darah?
2.      Apa faktor yang terlibat dalam koagulasi darah?
C.    Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum waktu koagulasi darah adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui waktu koagulasi darah.
2.      Untuk mengetahui cara pengukuran koagulasi darah.






















II.    TINJAUAN PUSTAKA
Dalam keadaan normal, darah terdapat di dalam pembuluh darah (arteri, kapiler dan vena). Jika terjadi perdarahan, darah keluar dari pembuluh darah tersebut, baik ke dalam maupun ke luar tubuh. Sehingga tubuh mencegah atau mengendalikan perdarahan melalui beberapa cara (homeostatis). Homeostatis adalah cara tubuh untuk mengentikan perdarahan pada pembuluh darah yang mengalami cedera. Hal ini melibatkan 3 proses utama, yaitu konstriksi (pengkerutan) pembuluh darah, aktivitas trombosit (partikel berbentuk seperti sel yang tidak teratur, yang terdapat di dalam darah dan ikut serta dalam proses pembekuan) dan  aktivitas faktor-faktor pembekuan darah (protein yang terlarut dalam plasma) (Syamsiar, 1988).
Kelainan pada proses ini bisa menyebabkan perdarahan atau pembekuan yang berlebihan, dan keduanya bisa berakibat fatal. Salah satu komponen elemen darah adalah trombosit atau keeping-keping darah yang memiliki peran dalam proses penjendalan (koagulasi) darah. Proses koagulasi darah dimaksudkan agar apabila terjadi kerusakan pembuluh darah, maka tidak terjadi kehilangan darah yang sebanyak-banyaknya (Osman, 2007).
Pemeriksaan koagulasi mencakup pemeriksaan fungsi pembekuan darah, (apakah faktor-faktor pembekuan darah cukup), atau sudah sesuai dengan pengobatan yang diberikan oleh dokter. Pemeriksaan ini penting untuk memonitor bila ada pendarahan atau untuk memonitor pengobatan dengan obat-obatan pengencer darah. Skrining koagulasi dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pendarahan yang terjadi dalam tubuh manusia. Adanya kelainan perdarahan ditandai dengan kecenderungan untuk mudah mengalami perdarahan, yang bisa terjadi akibat kelainan pada pembuluh darah maupun kelainan pada darah. Kelainan yang terjadi bisa ditemukan pada faktor pembekuan darah dan trombosit (Soewolo, 1999).
Pada kondisi tertentu seperti: hemofilia dapat terjadi kelainan atau gangguan koagulasi darah sehingga darah sukar menjendal dan akibatnya tubuh dapat kehilangan darah. Untuk itu, pemeriksaan koagulasi sangat diperlukan. Pemeriksaan atau Skrining Koagulasi antara lain, pemeriksaan Rumple Leed, jumlah trombosit, waktu pendarahan, waktu pembekuan, retraksi bekuan & konsistensi bekuan, lysis bekuan, PPT dan APPT (Nurcahyo, 2003).
Pemeriksaan Rumple Leed bertujuan untuk mendeteksi kelainan system vaskuler dan trombosit. Metode yang biasa digunakan adalah DUKE atau metode IVY. Sedangkan tujuan pemeriksaan waktu pendarahan adalah untuk menilai factor-faktor hemostasis yang letaknya ekstravaskuler, tetapi keadaan dinding vaskuler dan trombosit juga berpengaruh (Soedjono, 1988).













III.    METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2012 pada pukul 07.30 WITA sampai selesai, dan bertempat di Laboratorium Lanjut Biologi Gedung Lama Fakultas MIPA, Universitas Haluoleo Kendari.
B.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum waktu koagulasi darah dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Alat dan fungsinya yang digunakan pada praktikum waktu koagulasi darah
No
Nama Alat
Fungsi
1
Gelas objek
Untuk menampung tetesan darah yang akan diamati
2
Jarum pentul
Untuk menyentuh permukaan tetesan darah
3
Blood lancet
Untuk melukai jari
4
Stop watch
Untuk menghitung waktu koagulasi
5
Tusuk gigi
Untuk menyentuh permukaan tetesan darah
6
Alkohol
Untuk membasuh tangan yang akan dilukai
7
Kapas
Untuk mengusap jari yang dilukai
8
Tissue
Untuk mengelap jari

Tabel 2. Bahan dan fungsinya yang digunakan pada praktikum waktu koagulasi darah
No
Nama Bahan
Fungsi
1
Darah manusia
Sebagai bahan amatan

C.    Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum waktu koagulasi darah adalah sebagai berikut :
1.      Meneteskan satu tetes besar darah pada kaca objek.
2.      Setiap 30 detik, menusuk darah tersebut dengan menggunakan jarum pentul/ jarum bundel/ tusuk gigi.
3.      Apabila ada fibrin yang melekat pada jarum tersebut, maka berarti sudah terjadi koagulasi.
4.      Mencatat waktu sebelum terjadinya benang-benang fibrin sebagai waktu koagulasi

















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum waktu koagulasi darah yaitu :
No
Nama Mahasiswa
Waktu Koagulasi Darah
1
Hasria
3 menit 13 detik
2
La Riadi
1 menit 12 detik
3
Fitriani
3 menit 34 detik
4
Jendri
2 menit 25 detik

B.     Pembahasan
Semua makhluk hidup pasti memiliki darah (kecuali tumbuhan). Darah merupakan cairan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus maupun bakteri. Jika kita terkena luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil. Proses pembekuan darah disebut dengan koagulasi.
Koagulasi adalah suatu proses yang rumit di dalam sistem koloid darah yang memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan membentuk trombus. Koagulasi adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu saat penambalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keping darah dan faktor koagulasi (yang mengandung fibrin) untuk menghentikan pendarahan dan memulai proses perbaikan.
Proses koagulasi terjadi dengan pelepasan komponen fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi berantai. Segera setelah itu keping darah bereaksi membentuk penyumbat pada permukaan luka, reaksi ini disebut hemostasis awal. Hemostasis lanjutan terjadi hampir bersamaan, protein dalam plasma darah yang disebut faktor koagulasi merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping darah.
Praktikum kali ini yaitu tentang koagulasi darah atau waktu pembekuan darah dan menghitung kecepatan dari pembekuan darah tersebut. Proses Koagulasi diawali dengan pembentukan trombosiplastin, substansia yang cepat bertindak terhadap mekanisme pembekuan darah, misalnya jari tangan, luka kena pisau.Selama darah mengalir dari pembuluh yang tersayat, permukaan dimana platelet cenderung untuk berkumpul dan dihancurkan dengan meninggalkan substansi yang dikenal sebagai faktor platelet atau pembeku darah.Dengan adanya ion kalium dan substansi tambahan faktor platelet bereaksi dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin. Waktu pendarahan merupakan suatu ukuran dari proses hemostasis dan proses koagulasi, ini tergantung dari efisiensi tenunan fibrin dalam mempercepat koagulasi, fungsi pembuluh kapiler dan pada trombosit. Ukuran luka tidak kalah pentingnya dalam kaitannya dengan cepat dan lambatnya proses pendarahan.

Pada praktikum dilakukan pengamatan waktu pembekuan darah terhadap 4 mahasiswa, mahasiswa pertama waktu koagulasinya adalah 3 menit 13 detik, mahasiswa kedua waktu koagulasinya 1 menit 12 detik, mahasiswa ketiga waktu koagulasinya 3 menit 34 detik dan mahasiswa keempat waktu koagulasinya 2 menit 25 detik. Waktu koagulasi adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku, hasilnya dapat dijadikan ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi. Hasil pengamatan pada keempat mahsiswa dinyatakan normal, karena hasilnya menunjukkan waktu koagulasi normal antara 1-3 menit. Kelainan mungkin terjadi, bila didapat waktu pembekuan yang memanjang (diatas 15 menit). Kelainan ini merupakan kelainan beberapa faktor koagulasi (koagulopati) inhibitor dalam darah misalnya heparin.
Ada 12 faktor yang mempengaruhi proses koagulasi yaitu fibrinogen, prothrombin, jaringan tromboplastin, kalsium, proaccelerin, proconvertin, faktor antihemophilic, komponen plasma tromboplastin, faktor stuart, plasma tromboplastin, faktor hageman, faktor yang menstabilkan –fibrin. Fibrinogen adalah sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Prothrombin adalah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah menjadi bentuk aktif trombin Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin.
Jaringan tromboplastin merupakan faktor penting dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di jalur koagulasi ekstrinsik. Kalsium diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan prothrombin trombin yang aktif. Proconvertin diaktifkan oleh kontak dengan kalsium. Faktor antihemophilic, plasma tromboplastin dan komponen plasma tromboplastin sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi. Setelah faktor stuart, diaktifkan membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase, hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. Faktor Hageman diaktifkan oleh kontak dengan kaca atau permukaan asing lainnya. Faktor yang menstabilkanFibrin merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Disebut juga fibrinase dan protransglutaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.












V.    PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Waktu koagulasi darah merupakan waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku dan menutupi luka. Proses koagulasi ini berbeda-beda pada tiap organisme.
2.      Pengukuran waktu koagulasi darah dengan menghitung waktu dari pertama darah diteteskan sampai darah tersebut mengeras dan membentuk benang-benang fibrin.
B.     Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum waktu koagulasi darah yaitu agar asisten menegur para praktikan yang tidak serius, agar ruangan tidak gaduh.









DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, 2003, Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar, Jurdik Biologi FMIPA UNY, Yogyakarta.
Osman , 2007, Gangguan Pendarahan, Essential Hematology, Jakarta.
Soedjono, 1988, Anatomi dan Fisioplogi Manusia, Depdikbud, Jakarta.
Soewolo, 1999, Fisiologi Manusia, FMIPA UNM, Malang.
Syamsiar Nangsari, 1988, Pengantar Fisiologi Manusia, Depdikbud PPLPTK, Jakarta.

No comments:

Post a Comment