Powered By Blogger

Wednesday, 9 April 2014

“SISTEM KARDIOVASKULER”


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PERCOBAAN XI

SISTEM KARDIOVASKULER














OLEH

NAMA                                   :    NURUL HUDA
STAMBUK                           :    F1D1 10 081
KELOMPOK                        :    IV (EMPAT)
PRODI                                   :    BIOLOGI
ASISTEN PEMBIMBING  :    AGUNG JULIANTO S.Si


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
I.   PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dankuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis. Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagaialat pompa utama, pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehatditandai dengan proses sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
Tubuh manusia tersusun atas berbagai organ penting yang saling berhubungan dan melakukan fungsinnya masing – masing. Salah satunya adalah jantung.  Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh karena jantung membawa bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel seluruh tubuh melalui medium darah, sehingga jantung berperan penting dalam sistem sirkulasi.
 Pada saat ini, gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan penyebab kematian paling tinggi. Pada awalnya gangguan pada sistem kardiovaskuler sering tidak terdeteksi dan gangguan tersebut baru bisa terdeteksi pada saat penyakitsudah dalam keadaan akut.Untuk mengetahui dan mendeteksi tanda-tanda lebih dini bila terdapat kelainan pada sistem kardiovaskuler sebelum menimbulkan penyakit yang dapat berakibat fatal, ada baiknya mengetahui bagaimana kerja dari sistem kardiovaskuler tersebut, sehingga dengan mengetahuinya diharapkan mampu untuk mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan system kardiovaskuler ini bila terjadi keabnormalan. Dengan alasan tersebut penulis tertarik untuk membahasnya melalui pembuatan laporan ini.
B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum sistem kardiovaskuler  yaitu :
1.      Bagaimana mengamati struktur anatomi jantung?
2.      Bagaimana mengukur denyut nadi?
3.      Bagaimana mengukur tekanan darah sistole dan diastole?
4.      Bagaimana mengamati sel darah putih?
C.  Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum sistem kardiovaskuler  yaitu :
1.      Untuk mengamati struktur anatomi jantung
2.      Untuk mengukur denyut nadi
3.      Untuk mengukur tekanan darah sistole dan diastole
4.      Untuk mengamati sel darah putih





II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem kardiovaskuler banyak terdapat serabut-serabut saraf sistem saraf otonom yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem parasimpatis dan simpatis.  Keduanya mempunyai efek yang saling berlawanan dalam kerja jantung.  Didalam persyarafan jantung terdapat 2 buah sensor utama yaitu baroreseptor dan kemoreseptor.  Baroreseptor terletak di lengkung aorta dan sinus karotikus.  Fungsinya adalah untuk menghambat aktivitas jantung dan menurunnya tekanan arteria memulai refleks kegiatan jantung.  Sedangkan kemoreseptor terletak dalam badan karotis dan badan aorta. Fungsinya untuk meningkatkan aktifitas jantung dengan adanya rangsangan dari medulla oblongata (Evelyn, 2009).
Jantung terbagi menjadi 2 atrium (atrium dextra dan atrium sinistra) dan 2 ventrikel (ventrikel dextra dan ventrikel sinistra).  Ruangan jantung bagian atas (atrium) dan pembuluh darah besar (arteria pulmonalis dan aorta) membentuk dasar jantung.  Secara anatomi, atrium terpisah terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah (ventrikel) oleh suatu annulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup jantung dan tempat meletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot.  Jantung dibagi menjadi 2 pompa yang terpisah yaitu bagian pompa sisi kanan dan sisi kiri.  Bagian dextra memompa darah dari seluruh tubuh menuju pulmo untuk dibersihkan. Namun bagian sinistra memompa darah dari pulmo menuju seluruh tubuh (Sylvia ,2006).
Macam Peredaran Darah Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari peredaran darah panjang/besar/sistemik Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan ( atrium ) jantung. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis , di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis (Soewolo, 1999).
Darah yang mengandung banyak CO2 mengalir melalui vena cava superior (dari ekstremitas atas, cavitas thorax, cavitas abdominalis) dan inferior (dari ekstremitas bawah). Darah masuk ke atrium dexter untuk selanjutnya mengalir menuju ventrikel dexter melewati katup trikuspidal.  Kemudian darah keluar dari ventrikel untuk menuju pulmo melewati arteri pulmonalis yang memiliki katup semilunar pulmonalis untuk dibersihkan darahnya (disaring CO2 nya untuk diganti dengan O2 melalui alveolus pulmo).  Setelah dibersihkan darah keluar dari pulmo menuju atrium sinister melalui vena pulmonalis.  Setelah tiba di atrium dexter, darah akan mengalir menuju ventrikel sinister melalui katup bikuspidal.  Kemudian darah akan dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta yang terdapat katup semilunar aorta (Wulangi, 2006).
Sistem sirkulasi berkontribusi terhadap homeostasis dalam tubuh. Sistem ini berfungsi sebagai perangkat untuk pemindahan dan penyaluran berbagai bahan dari suatu bagian tubuh ke bagian lain dengan cepat.  Tanpa sistem sirkulasi ini, zat-zat yang berguna bagi tubuh akan sampai dengan waktu yang relatif lebih lama.  Namun dengan sistem transportasi ini hanya perlu beberapa detik untuk  sampai ke tujuan melalui kerja pompa cepat jantung secara difusi sehingga organ-organ didalam tubuh akan tetap bekerja secara normal (Sherwood, 2001). 






















III.  METODE PRAKTIKUM

A.  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2012 pukul 07.30 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Lanjutan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Haluoleo Kendari.
B.  Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan di pakai pada praktikum sistem kardiovaskulaer yaitu dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan yang dipakai pada praktikum  ini
No
Nama Alat
Kegunaan
1.
Sphigmomano meter
Untuk mengukur tekanan darah sistole dan distole
2.
Stop watch
Waktu yang digunakan untuk menghitung denyut jantung
3.
Stetoskop
Untuk mengukur denyut jantung
4.
Alat tulis menulis
Untuk menulis hasil pengamatan

Sedangkan bahan dan kegunaan yang dipakai pada praktikum sistem kardiovaskuler  yaitu dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan yang dipakai pada praktikum ini
No
Nama Bahan
Kegunaan 
1.
Probandus
Sebagai bahan percobaan


C.  Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum sistem kardiovaskular yaitu:
1.        Mengamati struktur anatomi jantung dengan langkah-langkah :
Ø 
Ø  Valvula tricuspidalis
Ø  Valvula semilunaris
Ø  Septum interventrikuler
Ø  Vena cava anterior
Ø  Vena cava posterior

Mengambil preparat jantung yang tersedia, kemudian kami membedah dengan alat yang ada kemudian mengamati dengan seksama bagian-bagiannya dan membuat gambarnya.
Ø  Atrium kanan (dextra)
Ø  Atrium kiri (sinistra)
Ø  Ventrikel kanan
Ø  Ventrikel kiri
Ø  Valvula bicuspidalis
Ø  aorta
2.        Mengukur denyut nadi dengan lankah-langkah : menempelkan jari di arteri radialis dan akan terasa pulpus (denyutan sebagai respon dari gerak jantung. Menghitung denyutan setiap menitnya)
3.        Memgamati tekanan darah sistole dan diastole. Mengambil sabuk menekan yang telah dilengkapi dengan pompa kemudian melilitkan pada lengan (di atas siku) pipanya menghubungkan dengan tensimeter (Sphigmomano meter). Kemudian meletakan kepala stetoskop di bawah sabuk tekan di atas arteri dan mendengarkan denyut jantung. Setelah itu memompa sampai bunyi jantung tidak terdengar, setelah itu memutar sekrup di dekat pompa tersebut untuk mengurangi tekanan dan jangan lupa monitor terus sampai terdengar bunyi jantung dan melihat pada skala tensimeter untuk mengetahui tekanan sistole. Setelah itu memutra terus secara perlahan-lahan sampai bunyi jantung tidak termonitor lagi dan melihat pada skala tensimeter untuk mengetahui tekanan diastole.
4.        Mengamati morfologi sel darah putih:
Ø  Meletakkan preparat apus di bawah mikroskop mengamati dengan perbesran lemah, mencari tempat yang pas untuk mengamati bentuk sel darah merah, sel-sel darah putih.
Ø  Kemudian mengamati dengan perbesaran kuat, lebih baik apabila pada preparat  apus diberi minyak emersi.
Pada pengamatan dengan perbesaran kuat korpuskuker darah akan terlihat sebagai berikut:
1.      Eritrosit, akan terlihat bulat bikonkaf tanpa inti, dengan warna kemerahan (pada mamalia). Sedangkan pada unggas dan kloala sel darah merahnya berinti.
2.      Leukosit granulosit (sitoplasma bergranula)
a.       Neutrofil sitoplasma terdapat granula kecil tercatat merah jambu (pink)
b.      Eosinofil sitoplasma terdapat granula kecil berwarna merah keunguan.
c.       Basofil sitoplasma terdapat granula berwarna ungu atau biru
3.      Monosit dan limposit dalam sitoplasma tidak terdapat granula



IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil  Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum sistem kardiovaskuler yaitu:
1.      Pengamatan struktur jantung
Gambar jantung dan bagian-bagiannya
          
    
 























2.      Mengukur denyut nadi
No
Nama Mahasiswa
Denyut nadi/menit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
La Riadi
Wd. Hasria
Fitriani
Jendri
Dian
Adi
48/menit
30/menit
42/menit
49/menit
38/menit
51/menit

3.      Tekanan darah sistole dan diastole
No
Nama Mahasiswa
Sistole/Diastole
1.
2.
3.
4.
5.
6.
La Riadi
Wd. Hasria
Fitriani
Jendri
Dian
Adi
126/80
125/80
100/60
120/90
120/80
120/70

4.      Pengamatan sel darah merah dan sel darah putih
Gambar sel darah putih
Gambar sel darah merah


Jenis Sel darah Putih
Gambar
1.      Leukosit Granulosit

Neutrofil
              




Eosinofil
                 

Basofil
           

2.      Leukosit Agranulasit
Monosit

Limposit



B.       Pembahasan
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis. Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama, pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
Pada Praktikum kali ini yaitu tentang sistem kardiovaskuler, dimana kami akan mengamati struktur anatomi jantung, mengukur denyut nadi, mengukur tekanan darah sistole dan diastole dan mengamati morfologi sel darah putih. Adapun bahan yang kami gunakan untuk mengukur denyut nadi dan mengukur tekanan darah sistole dan diastole yaitu probandus/ praktikan dan alat yang digunakan yaitu Sphigmomano meter dan stetoskop.
Pada pengamatan pertama yaitu mengamati struktur anatomi jantung. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi yang berfungsi untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada di seluruh tubuh.  Sistem ini dimulai dari  jantung yang kemudian darah dipompa ke berbagai organ seperti ginjal, otot, dan otak.  Sistem ini mengangkut bahan-bahan yang sangat mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi berkontribusi terhadap homeostasis dalam tubuh. Sistem ini berfungsi sebagai perangkat untuk pemindahan dan penyaluran berbagai bahan dari suatu bagian tubuh ke bagian lain dengan cepat.  Tanpa sistem sirkulasi ini, zat-zat yang berguna bagi tubuh akan sampai dengan waktu yang relatif lebih lama.  Namun dengan sistem transportasi ini hanya perlu beberapa detik untuk  sampai ke tujuan melalui kerja pompa cepat jantung secara difusi sehingga organ-organ didalam tubuh akan tetap bekerja secara normal.
Sistem ini akan terus berfungsi seumur hidup.  Sistem sirkulasi terdiri atas 3 komponen dasar, yaitu: salah satunya adalah  Jantung. Anatomi jantung, jantung terletak di rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum di sebelah anterior dan vertebra di sebelah posterior. Posisi jantung tepat berada di tengah. Namun bagian apexnya terletak di sebelah kiri, sehingga pada waktu berkontraksi kita dapat merabanya pada dada bagian kiri. Jantung terbagi menjadi 2 atrium (atrium dextra dan atrium sinistra) dan 2 ventrikel (ventrikel dextra dan ventrikel sinistra).  Ruangan jantung bagian atas (atrium) dan pembuluh darah besar (arteria pulmonalis dan aorta) membentuk dasar jantung.  Secara anatomi, atrium terpisah terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah (ventrikel) oleh suatu annulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup jantung dan tempat meletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot. Fisiologi jantung. Jantung dibagi menjadi 2 pompa yang terpisah yaitu bagian pompa sisi kanan dan sisi kiri.  Bagian dextra memompa darah dari seluruh tubuh menuju pulmo untuk dibersihkan. Namun bagian sinistra memompa darah dari pulmo menuju seluruh tubuh. Jantung dibagi menjadi 4 ruang. 2 atrium, 2 ventrikel. Diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra ada sekat atrioventrikel (bikuspidal). Sedangkan antara atrium dextra dan ventrikel dextra sekatnya trikuspidal. Diantara 2 belahan jantung agar darah arterial dan venosa tidak tercampur juga ada sekat yang dinamakan septum. Histologi Jantung. Jantung terdiri atas 3 lapisan dari dalam ke luar yaitu endokardium, miokardium, dan epikardium dan terdiri dari 3 tipe otot yang utama, yakni otot atrium, otot ventrikel, dan serabut otot khusus penghantar rangsangan. Otot jantung bergaris-garis dengan pola yang sama dengan pola yang terdapat pada otot rangka yang khas. Otot jantung memiliki miofibril-miofibril yang mengandung aktin dan myosin. Jantung terdiri dari 2 sinsisium; sinsisium atrium dan sinsisium ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
Cara kerja jantung terhadap fungsinya sebagai pemompa darah di bentuk dalam dua mekanisme yakni sistole dan diastole. Sistole merupakan suatu fase dimana atrium relaksasi, serta ventrikel dari jantung berkontraksi. Adanya kontraksi ini menyebabkan daerah dalam ruang ventrikel bertekanan tinggi, serta terjadi gerakan peristaltik sehingga darah akan mengalir ke ruang yang bertekanan lebih rendah, yakni menuju arteri, untuk selanjutnya darah tersebut akan beredar ke organ-organ melalui pembuluh darah. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Pada diastole terjadi hal sebaliknya, dimana diastole merupakan suatu fasesaat atrium kontraksi serta ventrikel relaksasi. Pada fase ini darah yang berasaldari daerah tubuh bagian atas melalui vena cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah melalui vena cava inferior akan masuk pada atrium dexter. Pada saat terjadi kontraksi atrium terjadi tekanan yang lebih besar pada ruang atrium akibat kontraksinya tersebut, sehingga adanya tekanan yang lebih besar pada bagian atrium ini di bandingkan dengan daerah ventrikel, maka darah akan mengalir menuju ventrikel yang bertekanan rendah.Darah tidak akan dapat mengalir lagi ke tempat semulanya. Hal ini diakibatkan adanya katub yang menjaga agar tidak terjadi regurgitasi. Selain menjaga agar darah tidak kembali lagi ke tempat semula, katub ini juga berfungsi menjaga agar darah yang bersih dan kaya akan oksigen tidak bercampur kembali dengan darah yang kaya akan karbondioksida. Setelah terjadi mekanisme sistole dan diastole, selanjutnya darah akan mengalir ke pembuluh darah berupa pembuluh aorta menuju ke seluruh tubuh.Adanya mekanisme sistole dan diastole ini juga akan membuat darah akan mengalir secara kontinyu di pembuluh darah dalam mekanisme peredaran darah. Pada sistem kardiovaskuler  tekanan sistole dan diastole ini dapat diukur. Pada tubuh yang normal didapatkan bahwa tekanan sistole sebesar 120 mmHg serta tekanan pada saat diastole sebesar 80 mmHg.
Selain tekanan sistole dan diastole, pada sistem kardiovaskuler dapat juga diukur berapa frekuensi nadi seseorang. Frekuensi nadi ini di dapat dari adanya gelombang yang merambat dalam pembuluh darah akibat adanya tekanan sistole dan diastole yang dihasilkan oleh katub-katub yang ada di dalam jantung. Gelombang itu menjalar melalui aorta yang bersifat elastis, sehingga pada saat aorta itu terisi oleh darah, yang sebelumnya juga sudah berisi darah maka aorta itu akan kembang-kempis. Adanya kembang-kempis inilah yang dapat kita rasakan sebagai denyut nadi. Frekuensi nadi ini dapat diukur  dengan memegang arteri radialis sebagai tempat yang sering dan dapat dengan mudah ditemukan untuk mengukur jumlah frekuensi nadi. Biasanya pada keadaan normal frekuensi nadi seseorang rata-rata berjumlah 70-75 kali per menit. Tekanan sistole, diastole serta denyut nadi, sangatlah dibutuhkan dalam keadaan normal untuk menjaga agar darah dapat mengalir dengan sempurna sehingga pasokan Supply darah untuk organ-organnya pun optimal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu keadaan jantung itu sendiri serta pengaruh dari luar jantung seperti usia, aktifitas maupun penyakit yang dapat menyebabkan kelainan dan gangguan pada sistem kardiovaskuler sehingga darah tidak dapat beredar secara normal. Untuk menjaga agar sistem kardiovaskuler ini tetap dalam keadaan normal sehingga mampu mempertahankan homeostatis cairan tubuh perlu perhatian yang mendalam dan menjaga agar sistem kardovaskuler ini tetap berjalan normal terhadap arti pentingnya dalam kehidupan manusia yang tidak akan pernah mampu hidup jika sistem kardiovaskuler ini berhenti bekerja terutama jantung berhenti berdetak walaupun hanya beberapa detik saja.
Pada pengamatan terakhir yaitu mengamati sel darah merah dan sel darah putih. Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung.  Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah Kandungan dalam darah yaitu  Air : 91%, Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen), Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi) dan Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Sel darah putih memiliki bentuk dan sifat berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia. Macam- macam leukosit meliputi: a. Agranulosit : Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari: Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh dan monosit  terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan.  Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda. b) Granulosit, Disebut juga leukosit granular terdiri dari neutrofil
atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%, Eusinofil ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24% dan Basofil. Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.






VPENUTUP
A.  Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan bahwa :
1.        Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis. Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama, pembuluh darah, serta darah.
2.        Denyut nadi dapat diperiksa melalui arteri carotis communis, arteri radialis, arteri dorsalis pedis, arteri femoris, arteri poplitea, arteri tibialis, dsb.  Pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah pada arteri radialis karena paling mudah dan jelas.  Pemeriksaan denyut nadi pada arteri dorsalis pedis biasanya dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengerasan pada dinding arteri / mengetahui kualitas dan ekualitas arteri.  Kecepatan denyut nadi normal berkisar antara 60-100 x/menit. Lebih dari 100 x/menit dinamakan takikardia, sedangkan kurang dari 60 x/menit disebut brakikardia.
3.        Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh. Nilai normal tekanan darah :   Pada bayi  50 : 70 – 90 mmHg, Pada anak anak 60 : 80 – 100 mmH, Pada remaja 60 – 70 : 90 – 110 mmHg, Pada dewasa muda 60 – 70 : 110 – 125 mmHg dan Orang tua 80 – 90 : 130 – 150 mmHg.
B.  Saran
Saran yang dapat kami ajukan pada praktikum kali ini yaitu agar kepada  praktikan lebih serius lagi dalam menjalankan praktikum supaya tujuan praktikum dapat tercapai dengan baik.














DAFTAR PUSTAKA
Evelyn,  2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta. 
Soewolo, 1999. Fisiologi Manusia, Malang FMIPA UNM. EGC, Jakarta.
Sylvia Prince,2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa. EGC, Jakarta.
Sherwood, L.,  2001.  Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC, Jakarta.
Wulangi. S.,  2006, Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. DepDikBud, Jakarta.




















LAPORAN SEMENTARA
Judul             : Sistem kardiovascular
Tujuan           :
1.      Untuk mengamati struktur anatomi jantung
2.      Untuk mengukur denyut nadi
3.      Untuk mengukur tekanan darah sistole dan diastole
4.      Untuk mengamati sel darah putih
Hari/tanggal   :  Jumat, 11 Mei 2012
Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum sistem kardiovaskuler yaitu:
1.      Pengamatan struktur jantung
Gambar jantung dan bagian-bagiannya
          
    
 






















2.      Mengukur denyut nadi
No
Nama Mahasiswa
Denyut nadi/menit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
La Riadi
Wd. Hasria
Fitriani
Jendri
Dian
Adi
48/menit
30/menit
42/menit
49/menit
38/menit
51/menit

3.      Tekanan darah sistole dan diastole
No
Nama Mahasiswa
Sistole/Diastole
1.
2.
3.
4.
5.
6.
La Riadi
Wd. Hasria
Fitriani
Jendri
Dian
Adi
126/80
125/80
100/60
120/90
120/80
120/70

4.      Pengamatan sel darah merah dan sel darah putih
Gambar sel darah putih
Gambar sel darah merah


Jenis Sel darah Putih
Gambar
3.      Leukosit Granulosit

Neutrofil
              

Eosinofil
                 

Basofil
           

4.      Leukosit Agranulasit
Monosit

Limposit



Nama-Nama Kelompok IV (Empat) :
1.      NURUL HUDA
2.      LA RIADI
3.      RAHMAN   
4.      SUGIRENG 
5.                                                            
                                                                            
                                                                               Asisten Pembimbing      


                                                                     
                                                                               Agung Julianto , S.Si

                                                                       

                                                                                   

No comments:

Post a Comment