Powered By Blogger

Wednesday, 26 February 2014

praktikum uji karbohidrat pati


I.  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polisakarida mempunyai fungsi metabolik selain fungsi strukturil dalam tumbuhan dan hewan. Pati sebagai hasil akhir proses fotosintesis disimpan dalam tumbuhan, sedangkan glikogen disimpan dalam hewan dan bakteri. Pati dan glikogen adalah polimer dari D-glukosa yang terikat melalui ikatan @-glikosidik, dengan berat molekul berfariasi dari beberapa ribu sampai jutaan.
Pati adalah campuran dua polisakarida yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa terangkai dari D-glukosa dengan ikatan @-1,4,glikosidik, sehingga tidak bercabang. Sedangkan amilopektin yang merupakan bagian terbesar (70%-90%) dari pati, terdiri dari ikatan @ 1,4 dan @ 1,6 glikosidik, sehingga bentuknya bercabang disamping rantai lurus amilopektin. Amilopektin mengandung 1 unit terminal glukosa (end group) untuk setiap 25 unit glokusa.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.
Pati banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti padi, jagung, ubi jalar serta ubi kayu. Untuk itu pada praktikum kali ini, kami akan mencoba mengisolasi pati dari ubi kayu.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum uji karbohidrat (pati) yaitu untuk mengetahui perbedaan warna larutan pada uji karbohidrat dengan uji Benedict dan Uji Iodin.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum uji karbohidrat pati) yaitu dapat mengetahui perbedaan warna larutan pada uji karbohidrat dengan uji benedict dan uji iodin.





II. TINJAUAN PUSTAKA
Ubi kayu (Manihot utilissima) tumbuh baik di daerah panas dan banyak turun hujan. Biasanya di daerah rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1500 m dpl. Lebih baik bila ditanam di daerah terbuka. Tanah jangan terlalu subur, sebab tanaman akan tumbuh subur dan berdaun rindang tanpa diimbangi dengan pembentukan umbi. System pengairan tempat penanaman lancar. Pada tanah berair, ubi kayu (Manihot utilissima) tidak dapat tumbuh baik dan umbinya tetap kerdil. Oleh karena itu, ubi kayu (Manihot utlissima) banyak ditanam di tegalan atau di ladang. ubi kayu (Manihot utilissima) lazim diperbanyak dengan turus batang. Batang ubi kayu (Manihot utilissima) yang baik diambil sebagai turus adalah bagian batang yang sudah berkayu, khususnya bagian tengah (Siswadi, 2009).
     Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan untuk varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan cara menggunakan pengungkit atau mencabut batangnya secara langsung. Umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah (Tranggono,1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman, karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno FG, 2004).
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, ak bereaksi (Fessenden ,1999).
Gluko amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya dapat dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu hidrolisis asam dan hidrolisis enzim. Dalam proses karbohidrat menjadi gula larut dalam air dilakukan dengan penambahan air dan asam kemudian dilakukan proses peruraian atau fermentasi gula menjadi etanol dengan menambahkan yeast/ragi (Soetanto, 1981).



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN




A.  Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum karbohidrat (pati)  adalah sebagai berikut :
·    Uji Benedict
Hasil pengamatan pada uji benedict yaitu sebaga berikut:
NNo.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1. 1 
5 5 ml Reagen Benedict + 8 tetes larutan gula
Berwarna biru tua, bening, dan terdapat gelembung-gelembung udara
2.  2
5 5 ml reagen Benedict + 8 tetes  larutan pati
Berwarna biru muda, dan terdapat endapan

keterangan :
1        1. Tabung 1
2        2. Tabung 2
 










·   Uji Iodin
Hasil pengamatan pada uji iodin yaitu sebagai berikut:
NNo.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1.      1.
3 3ml larutan pati + 2 tetes aquades
Berwarna  biru pekat
2.      2.
3ml larutan pati + 2 tetes        HCL
Berwarna putih, keruh, kental dan terdapat gelembung-gelembung
3.      3.
3 3ml larutan pati + 2 tetes NaOH
Berwarna hitam pekat

Keterangan :
1.      Tabung 1
2.      Tabung 2
3.      Tabung 3
 








B.  Pembahasan
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton. Di alam, karbohidrat dihasilkan melalui proses fotosintesis. Dengan bantuan sinar matahari dan klorofil, maka CO2 dan H2O diubah menjadi karbohidrat. Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati dan sinar matahari dan klorofil, maka CO2 dan H2O diubah menjadi karbohidrat. Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati dan senyawa makromolekul lainnya yang menjadi cadangan makanan pada tanaman.
Menurut Wikipedia Indonesia, pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Pada praktikum yang kami lakukan kali ini yaitu Uji Karbohidrat bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada larutan pati melalui uji benedict dan uji iodin.
Pertama yang kami lakukan pada praktikum kali ini yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian menimbang kayu yang telah diparut dan menambahkan air agar ubi kayu yang telah diparut lebih halus dan mudah disaring dengan penyaring. Setelah larutan pati didapatkan kemudian didiamkan beberapa menit lalu disaring agar endapan dan air pati dapat dipisahkan.
Pada percobaan pertama yang kami lakukan yaitu 2 perlakuan pada uji benedict. Perlakuan pertama, dengan mencampurkan 5 ml reagen benedict ditambahkan 8 tetes larutan gula. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu larutan berwarna biru tua, berwarna bening dan terdapat gelembung-gelembung udara. Perlakuan kedua yang kami lakukan yaitu dengan mencampurkan 5 ml reagen benedict ditambahkan 8 tetes larutan pati. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu larutan berwarna biru muda dan terdapat endapan.
Langkah kedua  yang kami lakukan yaitu dengan 3 perlakuan pada uji Iodin. Perlakuan pertama, dengan mencampurkan 3 ml larutan pati dan menambahkan 2 tetes aquadest. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu endapan berwarna biru pekat. Perlakuan kedua yaitu dengan mencampurkan 3 ml larutan pati dan menambahkan 2 tetes HCL. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu endapan berwarna putih keruh, kental dan terdapat gelembung-gelembung dan perlakuan terakhir pada uji Iodin yaitu dengan mencampurkan 3 ml larutan pati dan menambahkan 2 tetes 2NaOH. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu terdapat 2 lapisan endapan, lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna keruh dan encer. Hal ini disebabkan karena larutan pati hanya dapat terhidrolisis pada air dan larutan asam (HCL), sedangkan pada tabung ketiga yang berwarna keruh dan encer, larutan pati tidak dapat terhidrolisis karena larutan yang dicampurkan atau ditambahkan bersifat basa bukan asam.



V.PENUTUP

A.      Simpulan
Pada praktikum isolasi pati dari ubi kayu dapat disimpulkan bahwa Pati dari ubi kayu dapat diisolasi dengan cara menambahkan air keruh perasan ubi kayu dengan etanol 95%, agar mendapatkan endapan pati. Fungsi dari etanol sendiri yaitu agar dapat mengendapkan pati yang masih bercampur dengan air.Persen berat pati yang didapat dari praktikum isolasi pati dari ubi kayu yaitu  2.63916667%.
B.    Saran
Saran yang dapat kami ajukan pada praktikum Isolasi Pati dari Ubi Kayu yaitu agar para asisten lebih memperhatikan praktikannya agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR  PUSTAKA
Siswadi, 2009. Budidaya Tanaman Palawija.PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta
Sutanto, A. Imam, 2001, Pemanfaatan Pati Sagu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Dekstrin secara Enzimatis, FATETA, IPB, Bogor.

Tjokroadikoesoemo, P. Soebianto, 1986, Industri Ubi Kayu dan Umbi Lainnya. Gramedia, Jakarta.

Winarno, F. G., 2002. Kimia Pangan dan gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

 Winarno, F.G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi PT. Gramedia Pustaka Utama,  Jakarta.


No comments:

Post a Comment