I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Polisakarida mempunyai fungsi metabolik selain
fungsi strukturil dalam tumbuhan dan hewan. Pati sebagai hasil akhir proses
fotosintesis disimpan dalam tumbuhan, sedangkan glikogen disimpan dalam hewan
dan bakteri. Pati dan glikogen adalah polimer dari D-glukosa yang terikat
melalui ikatan @-glikosidik, dengan berat molekul berfariasi dari beberapa ribu
sampai jutaan.
Pati adalah campuran dua polisakarida yaitu amilosa
dan amilopektin. Amilosa terangkai dari D-glukosa dengan ikatan
@-1,4,glikosidik, sehingga tidak bercabang. Sedangkan amilopektin yang
merupakan bagian terbesar (70%-90%) dari pati, terdiri dari ikatan @ 1,4 dan @
1,6 glikosidik, sehingga bentuknya bercabang disamping rantai lurus
amilopektin. Amilopektin mengandung 1 unit terminal glukosa (end group) untuk
setiap 25 unit glokusa.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat,
amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan
sifat lengket.
Pati banyak terdapat
pada tumbuh-tumbuhan seperti padi, jagung, ubi jalar serta ubi kayu. Untuk itu
pada praktikum kali ini, kami akan mencoba mengisolasi pati dari ubi kayu.
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum uji karbohidrat (pati) yaitu untuk
mengetahui perbedaan warna larutan pada uji karbohidrat dengan uji Benedict dan
Uji Iodin.
C.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum uji karbohidrat pati) yaitu
dapat mengetahui perbedaan warna larutan pada uji karbohidrat dengan uji
benedict dan uji iodin.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi kayu (Manihot utilissima) tumbuh baik di
daerah panas dan banyak turun hujan. Biasanya di daerah rendah sampai
pegunungan dengan ketinggian 1500 m dpl. Lebih baik bila ditanam di daerah
terbuka. Tanah jangan terlalu subur, sebab tanaman akan tumbuh subur dan
berdaun rindang tanpa diimbangi dengan pembentukan umbi. System pengairan
tempat penanaman lancar. Pada tanah berair, ubi kayu (Manihot utilissima) tidak dapat tumbuh baik dan umbinya tetap
kerdil. Oleh karena itu, ubi kayu (Manihot
utlissima) banyak ditanam di tegalan atau di ladang. ubi kayu (Manihot utilissima) lazim diperbanyak
dengan turus batang. Batang ubi kayu (Manihot
utilissima) yang baik diambil sebagai turus adalah bagian batang yang sudah
berkayu, khususnya bagian tengah (Siswadi, 2009).
Ubi kayu dapat dipanen
pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning
dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk
varietas genjah dan 9-12 bulan untuk varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan
cara menggunakan pengungkit atau mencabut batangnya secara langsung. Umbi yang
tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah (Tranggono,1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman, karbohidrat dibentuk dari
reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis
dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno FG, 2004).
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia
juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.Pati tersusun dari dua
macam karbohidrat, ak
bereaksi (Fessenden ,1999).
Gluko amilosa
dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak dapat dibuat dari
pati-patian, proses pembuatannya dapat dibedakan berdasarkan zat pembantu yang
dipergunakan, yaitu hidrolisis asam dan hidrolisis enzim. Dalam proses
karbohidrat menjadi gula larut dalam air dilakukan dengan penambahan air dan
asam kemudian dilakukan proses peruraian atau fermentasi gula menjadi etanol
dengan menambahkan yeast/ragi (Soetanto, 1981).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang
diperoleh dari praktikum karbohidrat (pati)
adalah sebagai berikut :
· Uji Benedict
Hasil
pengamatan pada uji benedict yaitu sebaga berikut:
NNo.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1. 1
|
5 5 ml Reagen Benedict + 8 tetes larutan
gula
|
Berwarna biru tua, bening, dan terdapat gelembung-gelembung udara
|
2.
2
|
5 5 ml reagen Benedict + 8 tetes larutan pati
|
Berwarna biru muda, dan terdapat
endapan
|
|
||||
·
Uji Iodin
Hasil
pengamatan pada uji iodin yaitu sebagai berikut:
NNo.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1. 1.
|
3 3ml larutan pati + 2 tetes aquades
|
Berwarna biru
pekat
|
2. 2.
|
3ml larutan pati + 2 tetes HCL
|
Berwarna putih, keruh, kental dan terdapat
gelembung-gelembung
|
3. 3.
|
3 3ml larutan pati + 2 tetes NaOH
|
Berwarna hitam pekat
|
|
||||
B. Pembahasan
Karbohidrat merupakan polihidroksi
aldehid dan polihidroksi keton. Di alam, karbohidrat dihasilkan melalui proses
fotosintesis. Dengan bantuan sinar matahari dan klorofil, maka CO2 dan H2O
diubah menjadi karbohidrat. Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami
polimerisasi menjadi pati dan sinar
matahari dan klorofil, maka CO2 dan H2O diubah menjadi karbohidrat. Hasil
fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati dan senyawa
makromolekul lainnya yang menjadi cadangan makanan pada tanaman.
Menurut
Wikipedia Indonesia, pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan
amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Pada praktikum yang kami lakukan
kali ini yaitu Uji Karbohidrat bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang
terjadi pada larutan pati melalui uji benedict dan uji iodin.
Pertama yang kami lakukan pada
praktikum kali ini yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
kemudian menimbang kayu yang telah diparut dan menambahkan air agar ubi kayu
yang telah diparut lebih halus dan mudah disaring dengan penyaring. Setelah
larutan pati didapatkan kemudian didiamkan beberapa menit lalu disaring agar
endapan dan air pati dapat dipisahkan.
Pada percobaan pertama yang kami
lakukan yaitu 2 perlakuan pada uji benedict. Perlakuan pertama, dengan
mencampurkan 5 ml reagen benedict ditambahkan 8 tetes larutan gula. Hasil
pengamatan dari perlakuan ini yaitu larutan berwarna biru tua, berwarna bening
dan terdapat gelembung-gelembung udara. Perlakuan kedua yang kami lakukan yaitu
dengan mencampurkan 5 ml reagen benedict ditambahkan 8 tetes larutan pati.
Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu larutan berwarna biru muda dan
terdapat endapan.
Langkah kedua yang kami lakukan yaitu dengan 3 perlakuan
pada uji Iodin. Perlakuan pertama, dengan mencampurkan 3 ml larutan pati dan
menambahkan 2 tetes aquadest. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu endapan
berwarna biru pekat. Perlakuan kedua yaitu dengan mencampurkan 3 ml larutan
pati dan menambahkan 2 tetes HCL. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu
endapan berwarna putih keruh, kental dan terdapat gelembung-gelembung dan
perlakuan terakhir pada uji Iodin yaitu dengan mencampurkan 3 ml larutan pati
dan menambahkan 2 tetes 2NaOH. Hasil pengamatan dari perlakuan ini yaitu
terdapat 2 lapisan endapan, lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah
berwarna keruh dan encer. Hal ini disebabkan karena larutan pati hanya dapat
terhidrolisis pada air dan larutan asam (HCL), sedangkan pada tabung ketiga
yang berwarna keruh dan encer, larutan pati tidak dapat terhidrolisis karena
larutan yang dicampurkan atau ditambahkan bersifat basa bukan asam.
V.PENUTUP
A. Simpulan
Pada praktikum isolasi pati dari ubi kayu dapat
disimpulkan bahwa Pati dari ubi kayu dapat diisolasi dengan cara menambahkan
air keruh perasan ubi kayu dengan etanol 95%, agar mendapatkan endapan pati.
Fungsi dari etanol sendiri yaitu agar dapat mengendapkan pati yang masih
bercampur dengan air.Persen berat pati yang didapat dari praktikum isolasi pati
dari ubi kayu yaitu 2.63916667%.
B. Saran
Saran yang dapat
kami ajukan pada praktikum Isolasi Pati dari Ubi Kayu yaitu
agar para asisten lebih memperhatikan praktikannya agar praktikum dapat
berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Siswadi,
2009. Budidaya Tanaman Palawija.PT.
Citra Aji Parama. Yogyakarta
Sutanto, A. Imam, 2001, Pemanfaatan
Pati Sagu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Dekstrin secara Enzimatis, FATETA,
IPB, Bogor.
Tjokroadikoesoemo, P. Soebianto,
1986, Industri Ubi Kayu dan Umbi Lainnya. Gramedia, Jakarta.
Winarno, F. G., 2002.
Kimia Pangan dan gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Winarno, F.G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
No comments:
Post a Comment