Powered By Blogger

Wednesday, 26 February 2014

PEMBUATAN EM (Effective Microorganism)

LAPORAN BIOLOGI TERAPAN
PRAKTIKUM I
 PEMBUATAN EM (Effective Microorganism)




 






OLEH :





                                    NAMA                                   : NURUL HUDA
                                    NIM                                        : F1D1 10 081
                                    KELOMPOK                        : II (DUA)
                                    JURUSAN                             : BIOLOGI
                                    ASISTEN PEMBIMBING  : LA RIADI







FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013



I.  PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.  Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. 
Prof Dr. Teruo Higa pada tahun 1980-an memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman.  Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.  Teknologi EM (Effective Mikroorganism) dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri,  meski sudah banyak kalangan masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM.
EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.
Berdasarkan hal tersebut, untuk menambah pengetahuan mengenai manfaat EM dan untuk menambah keterampilan serta pengetahuan dalam pembuatan EM  maka dilaksanakanlah praktikum ini.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka hal-hal yang dapat dijadikan rumusan masalah yaitu  bagaimana cara pembuatan EM (Effective Microorganism)?
C.  Tujuan
Tujuan dari praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu untuk mengetahui cara pembuatan EM (Effective Microorganism).








II.  TINJAUAN PUSTAKA

Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi produktivitas dan dapat digunakan sebagai dasar pertanian, yaitu : warna, tekstur, struktur. Konsistensi, mintakat lengasa, kandungan bahan organic dan sifat-sifat kimia lainnya disebut sifat fisik tanah (Djafar, 2006).
Penambahan bahan organik akan meningkatkan kemampuan menahan air sehingga kemampuan menyediakan air tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat. Kadar air yang optimal bagi tanaman dan kehidupan mikroorganisme adalah sekitar kapasitas lapang . Penambahan bahan organik di tanah pasiran akan meningkatkan kadar air pada kapasitas lapang, akibat dari meningkatnya pori yang berukuran menengah (meso) dan menurunnya pori makro, sehingga daya menahan air meningkat, dan berdampak pada peningkatan ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman (Lingga, 2000).
Sifat kimia tanah yang penting bagi tanah adalah pH tanah sebagai media tanam. Ketersediaan beberapa unsure penting bagi pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh pH. Sifat kimia tanah lainnya seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Kalsium (Ca), dll (Djafar, 2006).
Sifat kimia tanah meliputi pH untuk mengetahui ketersediaan unsure hara, akan membakar akar tanaman, mempengaruhi organisme di dalam tanah, status unsure hara dalam tanah bagi tanaman (Indradana, 1993).
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan dapat dibagi atas faktor-faktor biotik dan faktor-faktor abiotik. Di mana, faktor-faktor biotik terdiri atas makhluk-makhluk hidup, yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara mikroorganisme, dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose dan sintropisme. Sedangkan faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor fisika (misal: suhu, atmosfer gas, pH, tekanan osmotik, kelembaban, sinar gelombang dan pengeringan) serta faktor kimia (misal: adanya senyawa toksik atau senyawa kimia lainnya
(Hadioetomo, 1993).
Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi dan karena laju reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh temperatur, maka pola pertumbuhan bakteri dapat sangat dipengaruhi oleh temperatur. Temperatur juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total pertumbuhan organisme. Keragaman temperatur dapat juga mengubah proses-proses metabolik tertentu serta morfologi sel (Pelczar & Chan, 1986).













III.  METODE PRAKTIKUM



A.     Waktu dan Tempat
Praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 21 September 2013, pada pukul 13.00- 17:30 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Lanjut Fakultas MIPA Universitas Haluoleo, Kendari.

B.     Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu dapat dilihat pada  tabel 1.
Tabel 1.Alat-alat yang digunakan pada Praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism)
No
Nama Alat
Kegunaan
1.

2.

3.

4.

5.

6.
7.

8.

9.
10.

11.

Kompor

Panci

Blender

Pengaduk

Timbangan

Pisau
Baskom

Ember dan penutupnya

Saringan (kain tipis)
Botol aqua bekas

Kamera
Untuk  memasak atau memanaskan bahan-bahan
Sebagai tempat untuk mencampur dan memasak bahan-bahan
Untuk menghaluskan bahan-bahan yang digunakan
Untuk membantu mengaduk campuran bahan-bahan
Untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan
Untuk memotong bahan-bahan
Sebagai tempat bahan yang sudah dipotong
Tempat untuk menyimpan bahan yang dimasak dan dicampur
Untuk menyaring EM
Untuk menyimpang EM yang sudah disaring
Untuk mengambil gambar hasil pengamatan
        
     Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan praktikum Pembuatan EM (Effective   Microorganism)
No
Nama Bahan
Fungsi
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.
Usus besar sapi

Susu murni

Nenas

Terasi

Gula pasir

Bekatul

Air bersih
Kertas label
Sebagai bahan untuk mengambil bakterinya
Sebagai bahan untuk mengambil bakterinya
Sebagai bahan untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri
Sebagai bahan untuk merangsang pertumbuhan bakteri
Sebagai bahan untuk pertumbuhan bakteri
Sebagai bahan untuk nutrisi sumber protein bagi bakteri
Sebagai bahan untuk melarutkan campuran bahan-bahan
Untuk menandai bahan-bahan





C.     Prosedur Kerja
            Prosedur kerja pada  praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu:
1.  Perlakuan hari pertama
a.  Mengupas nenas dan memotongnya kecil-kecil
b.   Menimbang nenas, gula pasir 1 kg, bekatul 2 kg dan terasi ½ kg
c.   Menghaluskan satu persatu nenas, gula pasir, bekatul dan terasi yang sudah ditimbang dengan blender
d.  Mencampur bahan-bahan tersebut dengan air bersih  sebanyak 10 liter di dalam panci dan memasaknya sampai mendidih
e.    Kemudian setelah mendidih, mendinginkan bahan-bahan yang telah dicampurkan itu
f.    Setelah dingin, bahan-bahan  tersebut dicampurkan dengan susu murni 1 liter dan usus sapi yang sudah dipotong-potong dan dibersihkan sebanyak 2 kg
g.  Mengaduk campuran bahan-bahan tersebut sampai merata dan menutupnya dengan rapat
h.   Menyimpan campuran bahan-bahan tersebut selama 1 hari.
2.  Perlakuan hari kedua
a.    Menimbang dan memblender nenas, bekatul dan terasi.
b.    Mencampurkan dengan campuran yang sudah disimpan selama 1 hari
c.    Mengaduk sampai rata dan menyimpannya kedalam botol aqua.

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
1.      Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism
Gambar
                   

Usus yang telah dibersihkan





Nenas yang telah diblender



                       Terasi




Bekatul yang telah diblender



Susu ultra






Gula pasir

2.      Proses pembuatan EM 1 (Effective Microorganism)  Minggu pertama




Memasukkan  nanas + bekatul +terasi
Memasak semua bahan

Memasukkan usus ayam dan  susu murni dalam campuran bahan yang telah dingin
Campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
 Menyaring campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
Memasukkan EM 1 ke dalam botol aqua




Ket:
1. Gelembung
2. Endapan
1
2
 EM 1 yang telah dimasukkan ke dalam botol aqua
Hasil campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari

3.      Pembuatan EM 2 (Effective microorganism) setelah minggu ke 2




Memasukkan bekatul+nenas+terasi
Memasak bahan-bahan

 







Memasukkan campuran  EM 1 ke dalam bahan-bahan yang dingin
Proses fermentasi dan hasil fermentasi setelah didiamkan selama 1 hari



Proses penyaringan bahan-bahan
Memasukkan bahan-bahan ke dalam botol aqua





2
1
Ket:
1. Gelembung
2. Endapan
Bahan-bahan yang telah disaring lalu dimasukkan dalam botol aqua
Hasil campuran  EM 2 yang telah didiamkan selama 1 hari
B.  Pembahasan
Teknologi EM (Effective Mikroorganism) merupakan salah satu bioaktivator yang digunakan untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah Lactobacillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri. EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0 dan terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.
Kandungan EM (Effective Mikroorganism) terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.
Jenis-jenis EM yang ada seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% Actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah. EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu. Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5, dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman. EM4 terdiri dari 95% Lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim. EM5 berupa pestisida organik.
Pada praktikum Pembuatan EM (Effective Mikroorganism) yaitu membuat EM (Effective Mikroorganism) yang biasa. EM mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme pathogen EM diaplikasi sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan. EM juga dapat digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, membersihkan air limbah, serta meningkatkan kualitas air pada tambak udang dan ikan.  EM yang dibuat pada praktikum ini yaitu untuk bioaktivator dalam pembuatan pupuk kompos padat.
EM (Effective Mikroorganism) dibuat dari beberapa bahan-bahan yang memiliki masing-masing kegunaan. Bahan-bahan yang dipakai yaitu Usus ayam, susu murni, terasi, buah nenas, bekatul atau kacang kedelei bugil, dan gula pasir serta air bersih. Usus sapi, didalam usus terdapat bakteri yang mampu memfermentasi, begitupun didalam susu murni terdapat bakteri Lactobacillus yang mampu menguraikan bahan organik. Buah nenas yaitu untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. Terasi untuk merangsang pertumbuhan bakteri. Kemudian Bekatul sebagai vitamin atau sumber protein, sedangkan gula pasir sebagai sumber glukosa dan air yaitu untuk melarutkan bahan-bahan tersebut. Semua bahan-bahan ini akan dicampurkan yang kemudian disimpan di dalam tertutup atau dalam kondisi anaerob selama 1 hari. Penyimpanan ini dilakukan agar bakteri dapat tumbuh dengan baik dan dapat menguraikan bahan-bahan organik menjadi anorganik yang akan dibutuhkan oleh tanaman.




V.  PENUTUP

A.   Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu EM (Effective Mikroorganism) dibuat dari beberapa bahan-bahan yang memiliki masing-masing kegunaan. Bahan-bahan yang dipakai usus sapi, didalam usus terdapat bakteri yang mampu memfermentasi, begitupun didalam susu murni terdapat bakteri Lactobacillus yang mampu menguraikan bahan organik. Buah nenas yaitu untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. Terasi untuk merangsang pertumbuhan bakteri. Kemudian Bekatul sebagai vitamin atau sumber protein, sedangkan gula pasir sebagai sumber glukosa dan air yaitu untuk melarutkan bahan-bahan tersebut.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) yaitu sebaiknya para Asisten pembimbing memberikan penuntun praktikum supaya kami praktikan mengetahui apa harus dikerjakan terlebih dahulu.









DAFTAR PUSTAKA


Djafar, M., 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Kesuburan Tanah dan Teknik Pemupukan. Jurusan Budidaya Pertanian. Kendari.

Hadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi,     Gramedia, Jakarta.

Indranada H. K. 1993. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.

Lingga, P., 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. PT Penebar Swadaya. Bogor.

Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.